Pertumbuhan populasi global dan keterbatasan lahan pertanian mendorong kebutuhan akan teknologi pertanian yang efisien dan berkelanjutan. Dua inovasi bioteknologi yang kini banyak digunakan adalah kultur jaringan dan rekayasa genetik, terutama dalam sistem pertanian modern seperti hidroponik. Gabungan teknologi ini telah membuka jalan baru dalam menghasilkan tanaman yang lebih cepat tumbuh, lebih tahan terhadap stres, dan lebih sehat.

Kultur jaringan merupakan teknik untuk memperbanyak tanaman yang dilakukan di dalam laboratorium dengan cara menumbuhkan bagian kecil dari tanaman, seperti tunas, daun, batang, atau akar, dalam media tumbuh buatan yang steril. Media ini biasanya mengandung nutrisi dan hormon tumbuh yang dibutuhkan agar sel-sel tanaman dapat berkembang menjadi tanaman utuh. Proses kultur jaringan dilakukan dalam kondisi aseptik untuk mencegah kontaminasi dari mikroorganisme seperti bakteri atau jamur. Teknik ini memungkinkan produksi bibit dalam jumlah besar dalam waktu singkat, dengan hasil yang seragam dan bebas penyakit. Kultur jaringan sangat bermanfaat untuk memperbanyak tanaman yang sulit diperbanyak secara konvensional, melestarikan tanaman langka, atau menghasilkan bibit unggul untuk keperluan pertanian modern seperti hidroponik. Tanaman hasil kultur jaringan biasanya juga memiliki pertumbuhan lebih cepat karena berasal dari jaringan muda yang aktif membelah.


Kultur Jaringan (https://www.kompas.com/skola/read/2021/03/18/145029569/kultur-jaringan-pengertian-cara-dan-jenisnya)

Rekayasa genetik adalah proses mengubah susunan gen dalam organisme, seperti tanaman, dengan cara memasukkan gen tertentu dari organisme lain untuk menghasilkan sifat baru yang diinginkan, seperti tahan hama, tumbuh lebih cepat, atau lebih tahan terhadap penyakit. Dalam bidang pertanian, teknik ini memungkinkan ilmuwan menciptakan tanaman unggul yang tidak bisa diperoleh melalui cara tradisional, seperti persilangan.

Rekayasa Genetik Tanaman (https://analitika.co.id/rekayakasa-genetika/)

 

Peran Kultur Jaringan Dalam Metode Hidroponik


Kultur jaringan menyediakan bibit tanaman yang unggul, seragam, dan bebas penyakit dalam metode hidroponik. Karena hidroponik memerlukan bibit yang sehat dan tumbuh cepat untuk menghasilkan panen yang optimal di lingkungan tanpa tanah, bibit hasil kultur jaringan sangat cocok digunakan. Tanaman dari kultur jaringan berasal dari jaringan muda yang aktif membelah, sehingga memiliki laju pertumbuhan yang lebih cepat dibandingkan bibit biasa. Selain itu, karena diproduksi secara steril di laboratorium, tanaman ini lebih minim resiko membawa penyakit atau hama yang bisa menyebar dalam sistem hidroponik tertutup. Dengan menggunakan bibit hasil kultur jaringan, petani hidroponik dapat meningkatkan efisiensi budidaya, mempercepat waktu panen, dan mendapatkan hasil yang lebih konsisten.

Peran Rekayasa Genetik Dalam Metode Hidroponik


Rekayasa genetik membantu menciptakan tanaman yang lebih efisien dalam menyerap nutrisi, lebih tahan terhadap stres lingkungan seperti kekurangan oksigen di akar, serta mampu tumbuh lebih cepat dalam kondisi media tanam tanpa tanah. Dalam sistem hidroponik yang sangat bergantung pada kontrol nutrisi dan lingkungan, tanaman hasil rekayasa genetik dapat dirancang agar memiliki akar yang lebih adaptif, metabolisme yang lebih cepat, atau ketahanan terhadap penyakit tertentu yang sering muncul dalam sistem tertutup.