GLOBAL LEARNING SYSTEM (GLS): Jembatan Industri dan Universitas dalam Eksplorasi Biodiversitas Indonesia
Dalam semangat membangun kolaborasi antara dunia akademik dan industri, program Global Learning System (GLS) kembali menjadi wadah bagi mahasiswa untuk terhubung langsung dengan para ahli dari berbagai sektor. Salah satu implementasinya tampak pada perkuliahan Biodiversitas yang berlangsung pada 6 Mei 2025, yang diisi dengan sesi kuliah tamu oleh Dr. Adhityo Wicaksono, S.Si., M.Si., dari Genomik Solidaritas Indonesia (GSI). Pada sesi ini, perkuliahan dimoderasi oleh Prof. Nesti F. Sianipar.
Dalam kesempatan ini, Dr. Adhit membagikan pengetahuan dan pengalaman mendalam mengenai pemanfaatan pendekatan multi-omik untuk mengeksplorasi dan memahami kekayaan hayati Indonesia, khususnya dari keluarga tumbuhan Rafflesiaceae. Pendekatan multi-omik digunakan untuk memahami tumbuhan dari keluarga Rafflesiaceae secara komprehensif terkait struktur, etnobotani, genomik, dan fitokimia. Pendekatan multi-omik yang disampaikan meliputi integrasi antara data genomik, transkriptomik, dan metabolomik untuk mengungkap potensi fungsional dari species dalam keluarga Rafflesiaceae. Selain itu, Dr. Adhit juga membagikan pengalamannya dalam mengeksplorasi Rafflesiaceae secara langsung di alam dan juga langkah-langkah apa yang bisa dilakukan untuk mempreservasi Rafflesiaceae di laboratorium sebagai langkah konservasi biodiversitas lokal yang berpadu dengan inovasi sains modern.
Kolaborasi dengan pihak industri seperti GSI juga menjadi contoh nyata bagaimana transfer pengetahuan dan teknologi dapat memperkuat kapasitas riset dan pengetahuan global di perguruan tinggi. Kuliah tamu ini menjadi bukti bahwa GLS bukan sekadar program pengayaan akademik, tetapi juga jembatan strategis yang mempertemukan kampus dan industri dalam upaya bersama menggali potensi alam Indonesia untuk masa depan yang berkelanjutan.
Comments :