Pada hari Selasa, 17 September 2024, Program Studi Bioteknologi BINUS University bekerja sama dengan CropLife Asia menyelenggarakan International Webinar bertajuk “Current Progress and Advancements in the Biotechnology Industry.” Dalam acara ini, mahasiswa Bioteknologi BINUS University mendapat kesempatan untuk mendengarkan materi dan berdialog langsung dengan Dr. Siang Hee Tan, Executive Director CropLife Asia.

Apa itu CropLife Asia?

CropLife Asia adalah organisasi nirlaba yang berkomitmen pada pengembangan bioteknologi hijau di kawasan Asia. Mereka berfokus pada inovasi pertanian berkelanjutan, seperti perlindungan tanaman dan penerapan bioteknologi untuk meningkatkan produktivitas serta ketahanan pangan di seluruh wilayah.

Webinar ini mengupas secara mendalam bagaimana bioteknologi menjadi solusi nyata untuk mengatasi berbagai tantangan global di bidang pertanian dan pangan. Beberapa poin penting yang dibahas menyoroti potensi bioteknologi sebagai jawaban atas permasalahan produksi pangan yang kompleks.

Tantangan Utama Pertanian Global

Pertanian adalah pilar utama ekonomi global yang berperan penting dalam memenuhi kebutuhan pangan dunia. Namun, proses produksi pangan, mulai dari penanaman hingga distribusi, sering kali menghadapi kerugian hingga 50% akibat berbagai faktor, seperti pembusukan selama musim hujan dan perubahan iklim yang sulit diprediksi. Hal ini tidak hanya mengurangi ketersediaan pangan, tetapi juga menyebabkan pemborosan sumber daya alam dan tenaga kerja yang signifikan.

Peran Bioteknologi dalam Pertanian

Bioteknologi menawarkan berbagai solusi inovatif untuk mengatasi tantangan ini. Salah satunya adalah pengembangan tanaman hasil rekayasa genetika (Genetically Modified/GM) yang memiliki ketahanan terhadap hama dan kondisi lingkungan ekstrem. Ini memungkinkan peningkatan hasil panen tanpa perlu membuka lahan baru, sehingga membantu menjaga kelestarian lingkungan.

Teknik kultur jaringan adalah inovasi lain dalam bioteknologi yang memungkinkan pertumbuhan tanaman lebih cepat dan bebas penyakit. Dengan teknik ini, petani dapat menghasilkan tanaman berkualitas tinggi dalam waktu yang lebih singkat, meningkatkan produktivitas tanpa harus bergantung pada lahan yang luas.

Bioteknologi di Luar Sektor Pertanian Tradisional

Selain inovasi di sektor tanaman, bioteknologi juga menawarkan solusi di bidang pangan alternatif, seperti daging hasil budidaya di laboratorium atau cultivated meat. Daging ini diproduksi tanpa memerlukan hewan ternak, tetapi tetap memiliki rasa dan tekstur yang mirip dengan daging asli. Singapura telah menjadi negara pertama yang memasarkan produk ini, menunjukkan potensi masa depan cultivated meat sebagai sumber protein berkelanjutan yang lebih ramah lingkungan dan etis.

Kebutuhan akan Regulasi dan Dukungan Pemerintah

Meski bioteknologi menjanjikan solusi jangka panjang, penerapannya perlu didukung dengan regulasi yang jelas dan dukungan dari pemerintah. Kebijakan yang tepat akan memastikan bahwa inovasi ini tidak hanya aman, tetapi juga dapat diimplementasikan secara luas dengan memperhatikan aspek etika dan keberlanjutan.

Kesimpulan Webinar: Masa Depan Bioteknologi di Pertanian

Dari webinar ini, dapat disimpulkan bahwa bioteknologi memiliki potensi besar untuk membantu mengatasi tantangan pertanian global. Dengan adanya sumber daya manusia (SDM) bioteknologi yang terampil, berpikiran terbuka, dan inovatif, kita dapat menciptakan sistem pangan yang lebih berkelanjutan untuk masa depan. Mahasiswa bioteknologi diharapkan untuk terus mengembangkan diri dan berkontribusi dalam menciptakan solusi yang mampu menjawab kebutuhan pangan dunia.