Makanan sehat adalah kebutuhan penting bagi semua orang, namun tidak semua bahan makanan dapat memberikan manfaat maksimal bagi tubuh. Inilah mengapa bioteknologi memiliki peran yang sangat penting dalam menghasilkan makanan sehat yang memberikan manfaat optimal bagi tubuh.

Sejarah bioteknologi dalam bidang pangan dimulai sejak ribuan tahun yang lalu, ketika komunitas pertanian pertama kali menggunakan proses biologis mikroorganisme untuk mengawetkan susu, membuat roti, dan menghasilkan minuman beralkohol. Meskipun demikian, istilah “bioteknologi” baru muncul pada tahun 1970-an ketika teknologi ini mulai diterapkan dalam industri farmasi.

Perkembangan bioteknologi terus berlanjut hingga saat ini, dengan inovasi yang signifikan dalam berbagai bidang, termasuk industri pangan. Implementasi bioteknologi tidak hanya berdampak pada produksi makanan sehat, tetapi juga telah meluas ke berbagai industri lainnya seperti kecantikan, sumber daya, dan medis.

Peran Bioteknologi dalam Menghasilkan Makanan Sehat

Tempe adalah salah satu bahan makanan yang mudah ditemukan di Indonesia dan memiliki nilai gizi yang tinggi. Tempe merupakan salah satu hasil dari penerapan bioteknologi dengan memanfaatkan mikroorganisme Rhizopus oryzae, Rhizopus oligosporus, Rhizopus stolonifer, dan Lactobacillus fermentum untuk proses fermentasi.

Dilakukannya proses fermentasi ini bukannya tanpa alasan. Fermentasi kedelai sebagai bahan baku tempe dapat mengubah rasa langu kedelai menjadi rasa tempe yang khas dan nikmat. Selain itu, proses fermentasi turut meningkatkan gizi sekaligus menurunkan asam fitat hingga 30% dari kedelai mentah yang belum diolah menjadi tempe.

Selain tempe, banyak bahan makanan sehat lainnya yang juga melibatkan aktivitas bioteknologi. Contohnya, keju merupakan produk olahan dari susu sapi, kambing, atau kerbau yang mengikuti konsep fermentasi menggunakan bakteri asam laktat seperti Streptococcus thermophillus dan Lactobacillus bulgaricus. P

Proses fermentasi ini menghasilkan rasa dan tekstur yang berbeda dari produk susu asli yang belum diolah.

Selain tempe dan keju, ada beberapa makanan sehat sehari-hari lainnya yang juga melibatkan konsep bioteknologi.

  • Roti
  • Oncom
  • Kecap
  • Nata de coco
  • Tape
  • Tauco
  • Oncom
  • Terasi

Manfaat Penerapan Bioteknologi Pangan

Seiring dengan perkembangan ilmu dan pengetahuan serta meningkatnya kesadaran dan permintaan masyarakat terhadap makanan sehat yang juga enak, modifikasi rekayasa genetik pun terus meluas.

Pemanfaatan makhluk hidup lain (mikroorganisme) dalam pengolahan pangan utamanya ditujukan untuk meningkatkan kualitas dan nilai gizi serta manfaat kesehatan dalam makanan. Implementasi bioteknologi juga data dimanfaatkan dalam perbaikan masa simpan makanan, meningkatkan hasil panen yang tahan terhadap serangan hama, serangga, cuaca, dan penyakit. Dalam praktik dan perkembangannya, bioteknologi terbagi ke dalam dua kelompok besar utama, yakni bioteknologi konvensional dan bioteknologi modern.

Bioteknologi konvensional menggunakan cara-cara yang masih cukup tradisional seperti pengolahan berbagai makanan sehat seperti yang disebutkan di atas, yakni proses fermentasi dengan bantuan mikroorganisme tertentu sedangkan bioteknologi modern dalam produksi pangan berfokus pada teknik rekayasa genetik sehingga dapat memanipulasi gen (DNA rekombinan) sehingga dapat mengurangi penggunaan bahan kimia pada tanaman dan meningkatkan kualitas tanaman pangan.

BINUS UNIVERSITY kini hadir dengan jurusan Biotechnology untuk kamu yang ingin ingin berkarier dan berkontribusi dalam menghasilkan produk-produk makanan sehat bagi masyarakat serta meningkatkan kualitas hidup manusia. Dengan fasilitas dan tenaga pengajar terbaik, BINUS UNIVERSITY akan membantumu menjadi lulusan dan ahli bioteknologi yang berdaya saing internasional.